SURABAYA beritapatroli9.my.id
Senen , 9 Juni 2025. Sebuah acara yang diberi tajuk Pelantikan Anggota Alumni IKARHOLAZ ( Ikatan keluarga alumni SMP Negeri Surabaya ) Periode 2025 digelar di Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya. Namun, di balik kemasan seremonial tersebut, muncul dugaan bahwa acara ini sebenarnya adalah bentuk kamuflase dari kegiatan wisuda kelulusan SMP Negeri 12 Ngagel Rejo Surabaya.
Acara ini menimbulkan sorotan publik karena diduga kuat melanggar instruksi langsung dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang sebelumnya telah menegaskan bahwa seluruh sekolah negeri, dari tingkat SD hingga SMP, dilarang menyelenggarakan wisuda kelulusan. Kebijakan ini diterapkan guna mencegah beban biaya tambahan yang memberatkan orang tua murid dan menjaga esensi pendidikan gratis di sekolah negeri di Surabaya.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah orang tua siswa, kegiatan yang digelar oleh pihak sekolah justru tetap memungut biaya dari murid menjelang kelulusan. "Kami disuruh bayar untuk acara pelantikan alumni, tapi sebenarnya ini ya wisuda juga," ungkap salah satu wali murid yang enggan disebut namanya.
Yang lebih mengkhawatirkan, dugaan penyamaran wisuda menjadi ‘pelantikan alumni’ ini dinilai sebagai bentuk akal-akalan yang mencederai kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan negeri. Padahal, Eri Cahyadi sudah menyampaikan secara tegas bahwa "tidak boleh ada pungutan, tidak boleh ada wisuda, dan semua kegiatan sekolah negeri harus sepenuhnya gratis."
Pihak Dinas Pendidikan Kota Surabaya diminta untuk turun tangan menyelidiki lebih lanjut praktik ini. Jika terbukti, maka sanksi administratif maupun teguran keras bisa saja dijatuhkan kepada pihak sekolah.
“DISPENDIK harus menindak lanjuti. Jika benar ada pelanggaran terhadap aturan yang sudah ditetapkan, tentu akan ada konsekuensinya terhadap pihak sekolahan yang melanggar aturan yang sudah di tetapkan
Kasus ini menambah catatan penting bagi pengawasan pendidikan di Surabaya, di mana semangat pendidikan gratis dan berkeadilan harus dijaga dari segala bentuk manipulasi yang merugikan masyarakat, khususnya keluarga dari kalangan menengah ke bawah.
(Red)